Demonstrasi Kontekstual - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Program : Meningkatkan Literasi digital melalui pelatihan IT di SMA Negeri 1 Biak
Pendidikan memegang peranan yang sangat strategis untuk mendapatkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi dunia. Guru sebagai agen pembelajaran sangat perlu meningkatkan mutu kinerja profesionalnya agar dapat menghasilkan lulusan program pendidikan yang dapat diandalkan. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya suatu sistem pendidikan yang mampu menyediakan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global. Oleh karena itulah kebijakan pendidikan nasional perlu diarahkan agar mampu menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi tantangan masa depan secara efektif sejak usia sekolah. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan maka teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar , ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Penggunaan media pembelajaran IT sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Hal ini karena media pembelajaran IT sangat membantu guru dalam mengajar karena dengan menggunakan media pembelajaran maka pengajaran akan efektif dan efisien. Media pembelajaran IT yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran belum banyak dijumpai di sekolah. Salah satu upaya guru dalam menciptakan situasi belajar yang aktif yaitu dengan mengajak siswa bermain sambil melakukan proses belajar mengajar. Dalam melakukan permainan tersebut juga terdapat proses belajar, sehingga dari bermain ini siswa memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan. Nurhayati (2016) dalam mengatasi problematika guru dalam menguasai teknologi, beberapa hal yang dapat diterapkan diantaranya: 1) pengadaan sarana lengkap dan memadai bagi guru; 2) melaksanakan program pelatihan rutin dalam bidang TIK dalam proses pembelajaran; dan 3) melaksanakan kegiatan pelatihan tentang metode pembelajaran yang efektif dan efisien.Dari pernyataan tersebut, diharapkan dapat menjadi solusi untuk guru yang masih belum maksimal dalam menguasai teknologi. Supervisi kepala sekolah memiliki hubungan langsung yang positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi guru dan kinerja profesional guru, supervisi kepala sekolah juga memiliki hubungan yang positif dan signifikan secara tidak langsung dengan kinerja profesional guru melalui variabel motivasi berprestasi guru. Oleh karena itu kita harus senantiasa mengembangkan hal-hal baru yang positif untuk kemajuan pendidikan secara umum. para ahli telah merekomendasikan berbagai kreativitas dan inovasi yang seiring dengan tuntutan zaman dan kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. sehingga intensitas penggunaan tehnologi informasi dan komunikasi digital menjadi sesuatu yang terintegrasi di dalamnya. oleh karena itu penulis melihat fenomena ini untuk menemukan solusi yang efektif dan efisien dengan latar belakang yaitu:
Heterogenitasnya keadaan (profil belajar) siswa. salah satu fenomena baru dalam dunia milenium adalah adanya kesadaran tentang keberagaman manusia, salah satunya dalam dunia pendidikan dan lebih spesifik lagi pembelajaran. Hakekaat pendidikan adalah memanusiakan manusia maka heterogenitas dan keberagaman siswa perlu difasilitasi secara adil melalui konsep pembelajaran berdiferensiasi.
karena banyaknya keluhan tugas-tugas yang diberikan guru mengakibat siswa malas belajar. melalui platform digital semua guru memberikan berbagai tagihan belajar berupa tugas/PR/latihan dan sejenisnya secara daring. Sedangkan intensitas belajar dan hambatan teknis masih banyak dan kompleks. Analoginya bila ada 10 mata pelajaran berarti siswa minimal harus mengerjakan 10 tugas belum lagi terkadang setiap mata pelajaran tugasnya beranekaragam inilah faktanya.
Tujuan Program Sekolah yaitu :
1.Menjelaskan konsep pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA,IPS dan bahasa di SMA NEGERI 1 BIAK.
2.Menjelaskan implementasi pengembangan media pembelajaran IT untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA,IPS dan bahasa di SMA NEGERI 1 BIAK.
3.Menjelaskan evaluasi pengembangan media pembelajaran IT untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA,IPS dan bahasa di SMA NEGERI 1 BIAK.
4.Membuat siswa tertarik serta mengikuti pelajaran dengan antusias serta mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran.
5.Penggunaan media pembelajaran ini sebagai media yang menyenangkan , praktis, inovatif serta menarik perhatian siswa karena menggunakan bahasa komunikatif dan mudah dipahami.
TOLOK UKUR
Tolok ukur keberhasilannya adalah guru-guru semakin mantap dalam memvariasikan media belajar yang bervariasi dengan literasi digital serta mampu dalam mengelolah berbagai produk IT ( informasi teknologi ) untuk pembelajaran yang menyenangkan dalam situasi pandemi Covid 19. Siswa memiliki minat belajar yang baik melalui pembelajaran berdiferensasi yang ditandai dengan perubahan sikap siswa ke arah yang lebih baik. Ciri-Ciri siswa yang berminat dalam belajar adalah sebagai berikut:
1) AIM ;Siswa memiliki kemampuan dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran diferensiasi yang disajikan guru dengan berbagai produk media belajar digital, menerapkan konsep pembelajaran, sebagai kecakapan hidup untuk bekal dikemudian hari.
2) Objektif: guru-guru semakin lihai dalam menyajikan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa dapat menerapkan keterampilan sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing.
3) Output : guru-guru semakin lihai dalam menyajikan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa dapat menyelesaikan tagihan penugassan secara efektif dan efisien.
4) Aktivitas : adanya jalinan kolaborasi antara guru dengan guru, guru dengan siswa yaitu melalui suatu penugasan pembelajaran. Adanya aktivitas yang beragam dan menyenangkan.
5) Input Banyaknya guru yang sudah mampu dan melek dalam bidang IT sehingga dapat memfasilitasi pembelajaran diferensiasi, karena dapat mengakomodir berbagai kemampuan.
Pelaporan Program
Gambaran umum progaram
Program ini merupakan terobosan alternatif pembelajaran yang mengkolaborasikan peran guru-guru mata pelajaran untuk bekerjasama dalam pembelajaran maupun penilaian yang dapat menjadi solusi banyaknya hambatan belajar dan tugas-tugas siswa yang dapat dirangkum secara terintegrasi pada satu pembelajaran terutama dalam aspek penilaian yang dapat digunakan oleh beberapa mata pelajaran yang memiliki kompetensi dasar. Sehingga guru lebih mudah dan Siswa memiliki beban yang lebih ringan.
Deskripsi pelaksanaan program
waktu pelaksanaan
pada dasarnya kegiatan ini bersifat fleksibel dan tidak mengikat, melibatkan guru-guru, sesuai dengan kebutuhan karakteristik kompetensi dan tema materi pelajaran.Program ini dilakukan pada minggu keempat Bulan Mei 2021. Yaitu tanggal 31 Mei 2021, sebelum terlaksananya PAS, agar pelatihan IT dapat disampaikan dan ada jeda waktu evaluasi untuk kegiatan di minggu berikutnya.
Strategi Pelaksanaan Program :
1) Perencanaan. Sebelum pelaksanaan program dibuat dulu perencanaan yang melibatkan Tim, yangterlibat adalah Kepala Sekolah sebaai penggung jawab, Waka Kurikulum sebagai pengarah dan monitoring serta guru guru dan siswa, selain itu juga melibatkan orang tua siswa juga untuk turut serta menyukseskan program tersebut.
2) Berdiskusi, konsolidasi, diseminasi dan sosialisasi bersama tim dan dengan teman sejawat tentang pelatihan IT. kegiatan ini penulis lakukan Selain sebagai bentuk berbagi ilmu pengalaman dan wawasan dalam pembelajaran juga untuk memperoleh umpan balik dan refleksi diri dari kegiatan yang dilakukan. setelah itu kegiatan ini bermaksud untuk menularkan konsep menghamba pada siswa dan desiminasi materi yang telah didapatkan agar dapat dilaksanakan dan diterapkan oleh rekan-rekan yang lain secara lebih masif.
3) Melakukan kegiatan penugasan terpadu pada guru-guru
4) Pelatihan IT banyak ragamnya yang akan diprogramkam di SMA Negeri 1 Biak yaitu:
Cross word (TTS) , Komik dengan canva
Quiziz , Kahoot
Blog , Video pembelajaran
Buat soal dengan google form
LKPD dll (dan masih banyak lagi yang akan disosialisasikan )
Yang baru diterapkan tanggal 31 Mei 2021 yaitu cross word ( Teka teki silang )(TTS) untuk menunjang pembelajaran yang menyenangkan dan bervariasi, dimana dengan mudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Murid dapat membuat hasil pembelajaran dan mengumpul tugasnya sesuai dengan minat dan bakatnya. Anak yang auditori membuat lagu atau rekaman suara anak yang visual menulis dan membuat gambar sedangkan anak yang audiovisual membuat video. Hasil karya siswa menjadi beragam.
5) Wawancara/Observasi. Data meningkatnya minat belajar IT dalam masa pandemi ini melalui pelatihan pembelajaran IT diperoleh melalui monitoring lewat wawancara baik kepada guru maupun murid untuk mengetahui bagaimana respon dan perasaan murid juga guru terhadap pembelajaran digital. Selain itu juga melakukan observasi ketika proses penugasan hasil karya guru saat pelatihan media pembelajaran IT.
Faktor pendukung dan penghambat
program faktor pendukung, dukungan Kepala Sekolah yang suportif, sebagian guru melek teknologi dan kreatif, banyak potensi anak yang potensial dikembangkan terutama Bidang sains, heterogenitas kemampuan siswa dalam belajar, koordinasi tim yang baik, meningkatnya paradigma dan mindset baru dalam pembelajaran.
faktor penghambat, minat dan motivasi sebagai siswa yang relatif masih kurang, terbatasnya sumber daya fasilitas, Perbedaan visi dan pendapat antar guru, sinkronisasi waktu dan materi .
Bila ditinjau dari model kerangka pembelajaran 4F Dr. Roger Greenway sebagai berikut
1. Fact ( fakta ) : model pembelajaran pelatihan IT kolaboratif ini cukup efektif untuk memfasilitasi pembelajaran diferensiasi karena guru dan siswa berkolaborasi dalam kelompok belajar sehingga dapat memberi penugasan sesuai keahlian dan potensi masing-masing
2. Feeling (perasaan),: Perasaan sebelum melaksanakan program pelatihan IT ini, saya khawatir kalau program ini tidak berjalan. atau tidak mendapat dukungan dari pemangku kepentingan di sekolah. Saya juga merasakan kecemasan akan kefektifan dari program ini. Namun setelah melaksanakan program pelatihan IT ini, rasa kekhawatiran dan kecemasan itu perlahan hilang karena ternyata program bisa berjalan, meskipun saya baru menerapkan pada ruang guru yang saya ajarkan. Mudah-mudahan program ini bisa menjadi budaya belajar dalam meningkatkan literasi digital guru dan siswa. Berdasarkan wawancara dan diskusi dengan guru-guru dan siswa mereka pada umumnya merasa senang dan lebih ringan baik bagi siswa dalam mengerjakan tugas maupun bagi guru dalam memberikan penilaian
3. Finding (temuan) : Masih ada beberapa guru yang kurang paham dan disiplin dalam melakukan penyelesaian tugas kegiatan literasi digital ini. Hal ini terjadi karena sulitnya melakukan pengawasan secara langsung pada kegiatan yang dilakukan secara daring dan luring, serta keiatan PAS dan perapotan disekolah. Hal ini dapat mempengaruhi pada keberhasilan program yang dilakukan. Peluang yang kemungkinan terlewat adalah, keterlibatan orangtua sebagai pengawas pembelajaran di rumah mengingat kesibukan masing-masing pada pekerjaannya. Model ini bersifat fleksibel sehingga dapat berganti tim setiap saat diperlukan tergantung dari materi dan jenis tagihannya. cukup efektif diterapkan pada aspek penilaian terutama penilaian berbasis portofolio atau proyek..
4. Future (masa depan),: Jika siswa memiliki semangat literasi digital yang tinggi sebagai budaya belajar, maka siswa akan mampu mengendalikan kehidupan sesuai dengan perkembangan zaman dan kodratnya sebagai seorang pemimpin. Perubahan yang sudah terjadi adalah, siswa sudah melakukan kegiatan literasi digital sebagai budaya belajar dan memiliki berbagai informasi. Hal ini dapat berjalan dengan baik karena dukungan dari siswa, orang tua dan berbagi pemangku kepentingan. Rencana untuk masa depan, Kegiatan literasi digital bukan hanya berjalan selama program berlangsung, melainkan dapat berjalan secara terus-menerus sebagai budaya belajar. Untuk menerapkan konsep pembelajaran differensiasi pada mata pelajaran yang penulis ampu, penulis melebarkan sayap untuk berkolaborasi dengan guru mata pelajaran lain untuk menerapkan konsep program pelatihan IT ini.Dan Hasilnya sangat memuaskan guru-guru sangat antusias menerima program pelatihan IT ini. Kedepan Kami berencana untuk merancang Konsep ini lebih luas lagi yaitu pada pembelajaran abad 21 secara daring dan luring.
Kesimpulan
Program ini dianggap merupakan program yang berdampak pada murid karena dilakukan langsung dalam bentuk model pembelajaran sehingga siswa dapat merasakan efek langsung dari program ini. program Ini dilaksanakan berdasarkan berbagai analisis kajian dan uji coba yang telah dilakukan sebelumnya. cakupan kegiatan yang telah dilakukan hanya melibatkan berbagai mata pelajaran yang memiliki visi dan misi yang relatif sama dan diterapkan secara terbatas dalam penilaian saja. maka kami mencoba melebarkan sayap sekaligus memprogramkan secara masif kegiatan ini dalam skala sekolah dengan penerapan lebih luas lagi menyangkut persiapan, administrasi, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi atau asesmen. Oleh karena itu kami juga akan mengintegrasikan konsep pembelajaran/ penilaian berdiferensiasi untuk mengakomodir keragaman kompetensi dan profil belajar siswa. Dengan demikian program setidaknya memiliki 3 Misi utama yaitu integratif dan kolaboratif teaching, cooperative learning dan pembelajaran berdiferensiasi. akan dievaluasi secara berkala baik melalui evaluasi internal ,evaluasi diri tim pelaksana, maupun tim monitoring sekolah manajemen sekolah terkait efektivitas, efisiensi, dan hasil yang dicapai keberhasilan / kegagalan. Bila program ini berjalan lancar, efektif dan berdampak positif maka skalanya bisa ditingkatkan menjadi lebih luas lagi. bila tidak sesuai dengan target maka akan dievaluasi dan diperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan program sesuai indikator pencapaian target yang ditetapkan. dari hasil analisis tim guru maka ditemukan beberapa inti kesimpulan:
1. Program ini dapat membantu siswa memahami pelajaran secara utuh tidak parsial
2. Terjalin kolaborasi yang berkesinambungan antar guru
3. Menjalin kebersamaan antar guru dan antar siswa
4. Dapat memfasilitasi diferensiasi/ keragaman profil belajar siswa
5. Terciptanya pembelajaran kooperatif learning dan kolaboratif teaching yang menyenangkan
6. Adanya keterlibatan langsung peran orang tua dan komunitas praktisi
7. Mulai terbiasa dengan konsep penilaian AKM
DOKUMEN KEGIATAN
Kegiatan pelatihan IT di ruang guru Kegiatan pelatihan IT di ruang guru
CROSS WORD (https://share.eclipsecrossword.com/play/62246a5e/englishcrossword)
KASUMASA





















